Youth Integrity Camp Mata Muda

Pengalaman Luar Biasa Tahun 2014, Saya menjadi delegasi Makassar di Youth Integrity Camp 2014

WORKSHOP YIC HARI KE-3

Seius banget sih teman-teman ^__^

CULTURAL NIGHT DI AR+OTEL

Teman-teman satu kurator aku selama YIC 2014

Introduce My Self to Other

Peserta pada serius banget terima materi

Kamis, 29 Januari 2015

Merangkul Mimpi di Negeri Kangguru



Merangkul Mimpi di Negeri Kangguru Bersama Kamera Canon Powershot
SX400IS


“ Kita hidup di dalam dunia yang luar biasa. Dunia yang penuh dengan keindahan, daya tarik dan perualangan. Kita tidak akan memiliki  akhir petualangan kecuali kita mencarinya dengan mata terbuka.”(Jawarhrlal Nehru)

Travelling, siapa yang tidak senang jika melakukan hal yang satu ini. Dunia real dengan segala macam kesuntukan yang kita peroleh di setiap harinya dapat kita obati dengan melakukan kegiatan travelling. Fresh ! Begitulah kira-kira gambaran fisik dan mental yang akan kita rasakan setelah melakukan traveling.
Pertanyaan  menarik tentang rencana travelling apa yang ingin saya lakukan di tahun 2015 ini? Saya akan menjawabnya dengan jelas bahwa saya berencana untuk melakukannya di negara Australia.
Pada bulan Mei tahun 2014 lalu,Youth Care Indonesia menanyakan negara tujuan pertama yang ingin saya tuju ketika berangkat ke luar negeri,maka saya menjawabnya melalui tweet


                                                             
Berbeda dengan kak Daniel Giovanni yang  menceritakan pengalamannya saat kerja dan keliling Australia 1 tahun di http://www.pergidulu.com/daniel-giovanni-kerja-keliling-australia-1-tahun/.  



Melalui interview pergidulu.com, Daniel Giovanni berbagi tips dan pengalamanannya hidup di negara kangguru tersebut.

Saya memiliki alasan yang berbeda, alasan utama mengapa pilihan hati saya jatuh di negara kangguru tersebut adalah



Saya Ingin melanjutkan study S2 di Australia tahun 2015, bermimpi menjadi mahasiswa international


Saya juga ingin travelilling di beberapa tempat dan mengikuti Sydney Vivid Festival dan Sydney Winter Festival


Vivid-australian international design festival 2013


Vivid Sydney Light Walk


Brosur Winter Festival 

Sejak menginjakkan kaki di bangku perkuliahan  pada tahun 2011, saya bermimpi untuk melanjutkan studi S2 di negeri kangguru tersebut. Berkesempatan menjadi mahasiswa international dan merasakan bagaimana belajar dengan fasilitas international adalah mimpi yang ingin saya wujudkan di tahun 2015 ini.

Wisuda Universitas Sydney

Selain melanjutkan studi, saya juga ingin melakukan travelling di berbagai tempat. Dengan melakukan travelling di negara tersebut maka knowledge saya pasti bertambah  karena pengetahuan saya terhadap kota-kota yang sudah saya singgahi akan lebih terupdate dan mendalam.
Berani bermimpi besar berarti kita siap untuk mengambil langkah besar. Ketika saya memutuskan untuk melakukan travelling sekaligus melanjutkan studi, maka saat itu juga saya dihadapkan pada kondisi untuk memutuskan apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkannya hanya dalam waktu kurang lebih 4 tahun. Dalam hal ini, persiapan saya untuk survival keluar dari zona nyaman harus sudah matang dan siap untuk diuji.
Perkiraan menghabiskan biaya ketika melanjutkan studi di luar negeri tentu saja tidak sedikit dan bukan hal mudah untuk mewujudkannya, bukan semudah membalik telapak tangan ataupun menjadi seseorang yang hanya bisa bermimpi di siang bolong. Mimpi yang besar tentu saja dibarengi dengan usaha yang maksimal. Namun dibalik kesulitan dan tantangan yang saya hadapi itu, saya selalu percaya bahwa masa depan adalah milik mereka yang percaya akan indahnya mimpi-mimpi. Sehingga membuat saya selalu bersemangat. Maka, ada beberapa hal yang saya coba lakukan adalah



Menabung merupakan hal yang sedang saya lakukan saat ini, uang yang saya peroleh saat ini berasal dari berbagai macam cerita dan perjuangan. Ada yang saya peroleh dari beasiswa, kerja magang di lembaga survei di kota saya, ada yang saya peroleh dengan mengikuti berbagai lomba blog dan kompetisi menulis sampai tingkat nasional.
Sama seperti yang sedang saya lakukan saat ini yaitu mengikuti kuis yang sedang diadakan pergidulu.com. Ada yang unik kali ini karena hadiahnya bukan uang tetapi Kamera Canon Powershot SX400IS. 

Saat melakukan travelling tentu saja peralatan yang wajib dibawa adalah kamera. Akan ada moment penting yang mungkin hanya akan kita rasakan sekali dalam seumur hidup dan ketika melihatnya kembali akan membuat kita senyum-senyum sendiri ataupun terharu. Moment penting itu bisa kita abadikan dengan menggunakan alat bernama kamera.
Ada perasaan senang, haru dan excited ketika saya menemukan kuis yang berhadiahkan kamera ini. Bersyukur karena saya diberi kesempatan untuk mengikuti kuis ini.  
Saya akan sangat bahagia jika nanti Kamera Canon Powershot SX400IS bisa menemani perjalanan saya meraih mimpi sekaligus mengabadikan moment penting saat melihat indahnya negeri tersebut seperti tempat-tempat baru, teman baru, dan kemudian menceritakan kembali proses perjalanan saya selama travelling di negeri kangguru tersebut kepada anak cucu saya kelak.
Hope, I can seeing a new places that I can tell to my social media and put my picture there used Canon Powershot SX400IS Camera.



.

Rabu, 28 Januari 2015

Resolusi Hijauku di Tahun 2015


Hutan Sebagai Masa Depan Peradaban

Jangan Biarkan Padang Gurun Menyusulnya


"Kita sering lupa bahwa kita adalah alam. Alam bukanlah sesuatu yang terpisah dari kita. Jadi ketika kita berkata kita telah kehilangan hubungan kita dengan alam, maka sebenarnya kita kehilangan hubungan dengan diri kita sendiri.." - Andy Goldsworthy


Hutan memiliki peran sebagai spons raksasa, menyerap air hujan selama musim penghujan dan perlahan-lahan melepaskannya selama musim kering. Hutan menyediakan sistem infiltrasi alami dan penyimpanan yang memasok sekitar 75 persen air yang dapat digunakan secara global. Perakaran pohon dan serasah dedaunan  menciptakan kondisi yang mendorong infiltrasi air hujan ke dalam tanah dan kemudian ke dalam air tanah,  menyediakan pasokan air selama masa-masa kering. Pepohonan dan hutan meningkatkan kualitas aliran air sungai dan kesehatan daerah aliran  sungai dengan mengurangi volume air limpasan permukaan dan polutan yang memasuki perairan lokal. Pepohonan dan hutan juga  menyerap zat hara dan polutan dari tanah dan air melalui perakarannya, dan mengubahnya menjadi  substansi yang tidak begitu berbahaya.

 Hutan juga menjaga kualitas air tetap tinggi dengan meminimalkan erosi  dan mengurangi sedimen. Deforestasi umumnya meningkatkan erosi, yang membuat konsentrasi sedimen dalam air  limpasan menjadi lebih tinggi dan siltasi (pelumpuran) aliran-aliran air. Kapasitas hutan untuk mengurangi kejadian dan kedahsyatan banjir ke arah hilir karena  hujan besar mungkin lebih terbatas daripada yang dipahami kebanyakan orang. Namun demikian, mempertahankan  vegetasi alami di zona tangkapan dan zona hutan tepian (sempadan) dapat mengurangi banjir bandang dan puncak  banjir melalui efek spons dari tegakan hutan serta mengurangi dampak merusak dari banjir lokal dengan menghalangi  arus air dengan batang, percabangan pohon, dan serasah hutan lainnya.

Hutan sebagai Kekayaan Alam Indonesia Sedang dipertaruhkan



Indonesia dikaruniai dengan salah satu hutan yang paling luas dan paling kaya keanekaragaman hayatinya di dunia . Puluhan juta masyarakat Indonesia mengandalkan hidup dan mata pencahariannya dari hutan, baik dari mengumpulkan berbagai jenis hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka atau bekerja pada sektor industri pengolahan kayu.  Hutan tropis ini merupakan habitat flora dan fauna yang kelimpahannya tidak tertandingi oleh negara lain dengan ukuran luas yang sama. Bahkan sampai sekarang hampir setiap ekspedisi ilmiah yang dilakukan di hutan tropis Indonesia selalu menghasilkan penemuan species baru.
Namun demikian, suatu tragedi terus berlangsung di Indonesia.  Sekarang Indonesia menjadi pusat perhatian dunia, karena kalangan di dalam negeri dan masyarakat internasional
begitu gusar menyaksikan perusakan sumber daya alam yang semena-mena di negeri ini.  "Keajaiban ekonomi" Indonesia pada tahun 1980-an dan 1990-an terrnyata sebagian terjadi  menghancurkan lingkungan dan pelanggaran hak dan tradisi mayarakat lokal. 
Seratus tahun yang lalu Indonesia masih memiliki hutan yang melimpah,  pohon-pohonnya menutupi 80 sampai 95 persen dari luas lahan total.  Tutupan hutan total pada waktu itu diperkirakan sekitar 170 juta ha.  Saat ini, tutupan hutan sekitar 98 juta hektar ,  dan paling  sedikit   setengahnya diyakini   sudah mengalami  degradasi  akibat kegiatan manusia.  Banyak sekali ancaman terhadap hutan Indonesia mulai dari berbagai kegiatan seperti pembalakan skala besar sampai pembukaan hutan skala kecil oleh para keluarga petani; dari tebang habis untuk membuka lahan industri pertanian sampai kehancuran akibat kebakaran hutan yang berulang.

Bumi yang tiada rimba, seumpama hamba, dia dicemar manusia
yang jahil ketawa, bumi yang tiada udara bagai tiada nyawa
Pasti hilang suatu hari tanpa disedari
Bumi tanpa lautan, akan kehausan pasti lambat laun hilang
Duniaku yang malang
(Hijau, Zainal Abidin) 


Resolusi Hijau 2015



Resolusi hijau 2015 yang tepat untuk Indonesia adalah menghijaukan kembali hutan demi masa depan peradaban bumi, kita tidak  boleh membiarkan hutan menjadi padang gurun yang gersang.
 Hutan adalah masa depan peradaban, pohonnya tak bernilai harganya. Jika kita merawat satu pohon hari ini, maka kita tengah mempersiapkan kehidupan 20 tahun yang akan datang. Memandang pepohonan saja bisa membantu kita untuk mengatasi kelelahan mental. Para peneliti menyebutkan bahwa hal ini karena alam terbuka memberi kita rasa takjub yang merupakan salah satu emosi paling restoratif (memiliki kemampuan untuk memulihkan) yang bisa didapatkan manusia.

Studi lain  "Environmental Pollution" yang baru menyebutkan bahwa pohon dapat mencegah terjadinya 650.000 kasus gejala pernapasan akut. Dan juga bisa mencegah terjadinya 850 kematian. Hal ini dikarenakan pohon memiliki peran yang penting untung mengatasi polusi.
Namun, data dari FAO menyatakan jika selama tahun 2000-2005 hutan Indonesia berkurang 1.8 juta hektar per tahunnya. Bisa kita bayangkan, Indonesia tak ada bedanya dengan gurun pasir lantaran tanahnya yang menjadi gersang.


Lalu, dimanakah peran kita sebagai pemuda? Apa yang harus kita lakukan? Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan hidup sangat besar. Pemuda merupakan generasi penerus yang kelak akan mewarisi bangsa ini, termasuk kekayaan alam dan lingkungan hidup di dalamnya. Bahkan harus meneruskan warisan itu kepada generasi yang akan datang.
Warisan kekayaan alam dan lingkungan hidup ibarat tongkat estafet di mana pemuda menjadi bagian di dalamnya. Agar estafet dan amanat itu terjaga, tidak bisa tidak, pemuda harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup.

Beberapa hal penting yang bisa kita lakukan:

Pertama, dimulai dari hal kecil yaitu meletakkan tanaman dalam ruangan yang artinya kita perlu menanam tanaman. Polusi dalam ruangan 5-10 kali lebih berbahaya dari polusi luar ruangan karena terjadinya perangkap udara dan rata-rata kita menghabiskan 80% waktu kita dalam ruangan. Adanya tanaman di dalam ruangan akan dapat membantu proses sirkulasi udara, sehingga dapat mengurasi polusi dalam ruangan


Kedua, Hal lainnya yang bisa kita lalukan yaitu menghemat penggunaan kertas. Satu rim kertas A4 menghabiskan sebatang pohon berusia minimal 5 tahun. Jika semakin banyak kertas 'terbuang' berarti semakin banyak pohon yang ditebang. 


Ketiga, mendukung serta ikut berpartisipasi dalam gerakan penanaman pohon, baik yang berskala regional maupun nasional. Semua tergantung pilihan kita, ketika kita ingin memperbaiki sesuatu, terutama planet bumi sebagai rumah bersama, lebih sempurna kita mengerjakannya bersama-sama. Oleh karena itu, bergabunglah bersama The Nature Conservancy Program Indonesia, bersama kita ciptakan efek positif dan mewujudkan Indonesia Hijau. 

"Hanya Jika kita memahami, kita bisa peduli.
Hanya jika kita peduli, kita akan membantu.
Hanya jika kita membantu, mereka bisa diselamatkan..."
- Jane Goodall



Sumber:

1.CIGR. 2013. Sejumlah Temuan Utama Penelitian. Available at http://www.cifor.org/publications/pdf_files/factsheet/4176-factsheet.pdf. [Accesed 20 January 2014]
2. FWI/GFW. 2001. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia: Forest Watch Indonesia dan Washington D.C.: Global Forest Watc
3. 100jutapohon.com